Translate

Tuesday, 12 June 2012

Mo Jadi Evertonian ? pikir-pikir dulu deh…


-----------------------------------------------------------

“ Lu fans Everton ? gile jadul banget…”

“ Gw gak nyangka, orang-rang mah pada nyari tim-tim mapan buat didukung, elu mah malah milih everton…”
“ Jadi evertonian itu harus sabar & tabah, karena gak tiap minggu lu bisa ngerasain kemenangan…”
-----------------------------------------------------------

Dan masih banyak lagi statement dari temen2 gw, yang kayaknya heran, koq masih ada orang yang dukung tim antah berantah kayak everton, sedangkan prestasi ngga ada. Ya prestasi di era modern sejak era EPL ini emang ngga ada, paling tinggi hanya menjadi finalis FA di tahun 2009 sebelum tumbang oleh Chelsea.

Seperti yang semua tau, everton adalah tim yang minim prestasi belakangan ini, bahkan bisa dibilang bukan merupakan ancaman serius dalam perburuan gelar liga. Jangankan gelar liga, buat mengamankan tiket agar bisa main di eropa aja belum tentu bisa bersaing di tiap musimnya.
Dana terbatas, hutang bank tiap tahun yang makin mencekik finansial akibat kurangnya pemasukan dari berbagai sektor, Dan kurang “menjual”nya nama everton di era modern ini emang menjadi faktor terbesar. Selain memang pada awalnya tim ini adalah hanya menjadi “kebanggaan lokal”. Faktor lainnya, juga karena kurang tertariknya para investor asing untuk mendanai tim ini sehingga Everton tidak dapat bersaing di liga domestik dan bahkan di eropa di era modern ini. 


Tapi itu bukan alasan buat gw gak cinta sama klub yang satu ini.
Awalnya, gw pikir hanya gw makhluk tersesat di negeri ini, yang bisa-bisanya jadi fans tim whatever it looks like. Karena 11 dari  11 orang yang tau kalo gw ini evertonian, langsung ketawa ngakak.
Sebegitu parahnya kah ? ngga juga. Everton adalah tim keempat tersukses di daratan inggris dalam hal trofi. Everton hanya kalah dari Manchester united, Liverpool dan arsenal dalam hal jumlah trofi. Chelsea, Tottenham, Manchester city ? siapa mereka ? Mereka tidak pernah tau kalo pencetak 60 gol dalam semusim di liga itu ada di Everton. Dixie Dean adalah legenda sepanjang masa.
Tapi, ya itu dulu….dan gw rasa, gak perlu malu juga buat jadi seorang evertonian, if you know your history.


Hidup dengan menjadi seorang evertonian membuat hidup gw jadi lebih berwarna, karena gw pada akhirnya menemukan segelintir orang yang berpaham sama. Gw menemukan evertonian lain di negeri ini, yang rasanya seperti menemukan puluhan jarum diantara ribuan tumpukan jerami. Ngga banyak memang, tapi dengan menjadi minoritas, kita menjadi seperti keluarga. Yup,,, gw menemukan keluarga kecil yang baru. Tempat yang nyaman buat gw bertukar pikiran.


Kadang, hidup emang sebuah pilihan. Sama seperti gw, yang milih menjadi seorang evertonian, diantara banyaknya pilihan yang sebenernya bisa gw pilih. I’m not real scouser, but I’m evertonian. Gw gak punya alasan pasti kenapa gw begitu mencintai tim ini, yang gw tau hanya, I don’t choose to be an Evertonian, but I’m choosen.


Kalau lo Ingin berpesta merayakan banyak gelar tiap musim, cobalah buat mendukung duo Manchester, atau tim dari kota Madrid saja. Tapi kalau lo mau jadi evertonian ? hmmm…coba pikir-pikir lagi aja dulu, apakah dalam jiwa lo terdapat jiwa biru yang sesungguhnya. Evertonian itu harus memiliki jiwa yang besar, yang selalu sabar saat terpuruk dan dan tabah saat ditinggal pemain bintang.

Evertonians are born, not manufactured.
We don’t choose, we are chosen.

Jika diri lo udah yakin, maka indoevertonian siap buat nemuin lo kepada keluarga baru. Welcome to the club.



------------------------------------------



Penulis : Leo Pamungkas














2 comments:

  1. Mangtap Om tulisannya hehehe
    TOP!

    ReplyDelete
  2. harusnya "welcome to the family", om
    hehe

    ReplyDelete