Kesuksesan Valencia datang ke Indonesia, telah membuat "iri" sebagian dari Evertonian yang ada di Indonesia, bagaimana tidak, Java Cup 2012 telah membuat harapan besar bagi kami untuk melihat team yang kami cintai bisa bermain di tanah air, bayangkan betapa antusiasnya kita para fans verton di seluruh tanah air, tiket pesawat, kereta dan perencanaan lain-lain sudah dipersiapkan oleh Everton fans yang berada jauh dari Jakarta, bahkan Indo Evertonian telah mengundang Evertonian negara lain seperti Evertonian Malaysia, Singapura dan Australia untuk hadir dan duduk bersama.
Dan seperti kita ketahui sebelumnya, pada akhirnya Java cup 2012 yang dinantikan oleh seluruh Evertonian di Indonesia ini,telah dibatalkan, kekecewaan seluruh fans Everton di nusantara berdatangan secara spontan, banyak potret yang didapat dari kekecewaan ini, social media adalah paling terdepan dalam mengungkapkan kekecewaan ini, bahkan beredar berita seperti berita dari Goal.com yang membuat berita kekecewaan kita dengan meng-copas (copy paste) semua keluhan fans Everton di twitter dan yang pada akhirnya berita dari Goal.com ini menyebar ke media-media lain.
http://www.goal.com/id-ID/news/1387/nasional/2012/07/25/3263043/everton-batal-datang-indoevertonian-mengamuk
Kita tidak bisa disalahkan atas kekecewaan atas pembatalan Everton datang ke Indonesia ini, lemahnya profesionalitas organiser di Indonesia menjadi penyebab utama. Gelagat ketidak beresan Java Cup sudah terlihat dari awal Turnamen didirikan, Turnamen dibuat tanpa adanya sponsor utama, dan butuh waktu lama untuk mendapatkan sponsor ini, pembatalan Galatasaray mengikuti turnamen adalah gong awal keraguan turnamen ini akan berjalan, kemudian hal-hal lainnya yang tidak beres mulai bermunculan seperti: perbedaan jadwal tanding Everton di tanah air, (beberapa kali jadwal pertandingan Everton yang beredar di media Indonesia berubah-rubah tidak sesuai dengan apa yang di post oleh EvertonFC.com), Info tiket yang hanya seminggu baru di release, dan juga tiket ini tidak bisa dibeli secara online, dan hal lain-lainnya.
Tentu hal ini tidak akan luput dari perhatian Everton, Everton tentunya meminta kepastian pengganti Galatasaray yang telah menarik diri terlebih dahulu dan kita perkirakan Everton kecewa dengan jawaban yang ada. Everton membutuhkan lawan tangguh untuk persiapan mereka menghadapai kompetisi liga inggris musim depan, jgn dikira fans nya sedikit disini atau team nya hanya menduduki peringkat ke 7 musim kemarin, team mereka adalah team amatiran.
Kelemahan profesionalitas panitia ini telah diakui oleh PSSI sebagai induk dari persepakbolaan di Indonesia ini, silahkan disimak di link berikut:
http://www.bolaindo.com/2012/07/26/pssi-akui-kinerja-panpel-java-cup-2012-buruk/
Apabila anda ingin melihat spontanitas Evertonian pada saat hari H dimana Everton membatalkan kedatangannya di Java Cup, silahkan search di twitter hashtag #Javacupshit , itu adalah spontanitas kami !
Tetapi tidak semua Evertonian hanya mengeluh, ada seorang Evertonian yang awalnya tertantang untuk membuat artikel mengenai pembatalan ini. Bima Prawira, Evertonian dari Bandung ini mengutarakan kekecewaanya atas pembatalan Everton ke Indonesia ini, tidak seperti rekan Evertonian lainnya, Bima membuat artikel analisis yang bagus yang pantas untuk disimak.
Ini adalah isi artikel yang di copas dari email yang dikirimkan dari rekan Bima kepada kita,
Hai, kenalkan, saya Bima, seorang Evertonian yang berasal dari kota yang sama-sama biru, sama biru-nya dengan Everton, Bandung !
well, ketika pertama kali dengar Everton mau main di Jakarta, saya cukup excited. Saya sendiri baru menjadi Evertonian dalam 2-3 tahun ke belakang, tapi berita tentang Everton yang datang ke Indonesia benar-benar membuat hati saya berdebar. Saya senang, karena untuk pertama kalinya, saya mendapatkan kesempatan untuk menonton tim luar negeri favorit saya secara langsung. Saya langsung mengontak teman-teman saya yang pecinta bola. Yaah, kita semua sadar, kalau Everton bukanlah tim semahsyur MU, AC Milan atau Barcelona, tetapi, Everton memiliki daya tarik tersendiri. Jujur, banyak teman saya penggemar bola sejati yang menaruh respek tinggi pada Everton. Bukan seperti pecinta bola kacangan yang kerjaannya hanya bisa mendukung tim yang juara dan mengata-ngatai tim lain. Saya ingat, awal-awal ada berita kedatangan Everton ke Indonesia, ada yang bilang :'emang ada fans Everton di sini ?', dari nama akun twitternya, sepertinya sih dia fans merseyside red, well kid, WE ARE EXIST, kami ada, dan saya yakin, banyak kok pecinta bola sejati yang tertarik sama Everton.
Momentum kedatangan Everton ini, kebetulan terjadi dalam momen 'musiman' (Indonesia banget yah); mendatangkan klub/pesepak bola luar negeri. Ya, kita bisa lihat kalau sepak bola adalah olah raga yang paling populer di Indonesia. Mendatangkan klub dari luar negeri, tentunya akan menyedot banyak penonton, apalagi kalau klubnya terkenal atau punya bintang dengan nama besar, sebut ajalah LA Galaxy. Kalau gak ada David Beckham, siapa sih yang tau dan mau tau LA Galaxy ?. Kita juga disuguhi pertandingan-pertandingan dengan melibatkan klub besar Internasional lainnya. Intermilan misalnya, walaupun mereka tidak membawa semua anggota skuadnya, mereka tetap menurunkan beberapa pemain inti dari tim mereka. Namun, sebagai 'balas budi' dari apa yang mereka lakukan, sebagai sebuah tim besar yang datang ke Indonesia untuk membantu mengembangkan sepak bola Indonesia, apa yang kita berikan ? Pertandingan melawan Timnas Garuda. Atau apapun itu, kalian namakan sendiri. Jujur, ini membuat saya muak. Sebenarnya, pertandingan yang paling ideal adalah klub melawan klub dan tim nasional melawan tim nasional. Pertandingan antara Indonesia vs Uruguay dan QPR vs Persebaya JAUH LEBIH ENAK DITONTON daripada pertandingan LA Galaxy melawan timnas garuda yang dihuni oleh 'pemain-pemain terpilih' yang dihasilkan dari kisruh persepakbolaan Indonesia. Kenapa demikian ? Sederhana aja. Sepak bola adalah sepak bola tim. Apa mungkin kalian bisa bikin tim hanya dalam 1 minggu dan menghasilkan sebuah tim yang enak ditonton ? tidak tentunya. Sepak bola jauh lebih kompleks daripada hanya mengumpulkan pemain-pemain terbaik yang ada di suatu negara.
Lebih konyol lagi ketika ada pertandingan bertajuk Fabregas and friends atau Pepe and Arbeloa and friends. Saya suka dengan Barca, dan jujur saja, Fabregas diperlakukan seperti badut di sini. Sepak bola itu olah raga tim, bisa dinikmati apabila mereka datang dalam satu tim. Apalah artinya seorang Fabregas bermain dengan orang-orang yang bukan timnya, hanya demi menghibur fans-fans yang haus akan wajah gantengnya, bukan skill nya.
Oke kembali ke Everton. Ketika berita resmi muncul tentang datangnya Everton membawa tim inti ke sini, saya makin excited. Namun, ketika melihat lawan resminya, saya agak kecewa karena Everton harus menghadapi dulu Indonesia selection, dan Galatasaray harus menghadapi Malaysia selection dulu sebelum (dan saya harap) mereka bertemu di final. Ketika mereka bertemu di final, saya yakin mereka akan menyajikan pertandingan kelas Eropa, mungkin bukan sekelas UCL, tetapi yaaah, Europa League juga masih seru untuk ditonton kan ? Saya sendiri berencana untuk menonton pertandingan finalnya saja, dengan asumsi Everton dan Galatasaray bakal menang mudah melawan Indonesia dan Galatasaray. Ini murni karena faktor kesehatan, fisik saya untuk saat ini gak cukup baik untuk teriak-teriak selama 90 menit, apalagi setelah menjalankan ibadah puasa.
Rencana sudah dibuat sedemikian rupa, namun apa daya, Tuhan berkata lain. Kabar batalnya Galatasaray bagai saya sudah cukup mensinyalir bahwa turnamen yang disebut dengan Java Cup ini bakal batal. Coba dipikirkan baik-baik, bagaimana caranya mencari tim sekelas Galatasaray dengan hanya waktu kurang lebih 1 minggu untuk datang ke negara terpencil (Indonesia termasuk negara terpencil loh !) seperti Indonesia. Galatasaray batal datang karena urusan transport. Di sini saya sudah yakin, ada yang gak beres dengan panitia. Panitia sendiri mengkambinghitamkan Galatasaray dalam kasus ini, menuduh kalau Galatasaray tidak bisa mengurus masalah transportasi dan logistik untuk datang ke Indonesia. Well, saya yakin, klub sebesar Galatasaray tidak mungkin kesulitan dalam mengurus tiket. Bohongkah mereka ? Entahlah, tapi saya yakin waktu akan menjawabnya.
Beberapa hari kemudian, H-3 pertandingan datanglah gosip-gosip pembatalan Everton ke Indonesia. Awalnya sih saya santai-santai aja, namanya juga gosip, gak usah langsung percaya. Tapi kesantaian saya ini berakhir setelah Connor McAleny, striker muda Everton menyatakan bahwa perjalanan ke Indonesia dibatalkan, walaupun tweet tersebut kemudian dihapus, tapi saya yakin itu tweet yang ditulis dengan spontan oleh McAleny, mungkin ia menghapusnya karena belum ada statement resmi dari Everton sendiri. Well, buyarlah sudah impian saya menonton Everton tahun ini.
Sedikit analisis tentang apa yang terjadi, kenapa Everton membatalkan kedatangan mereka ini:
1. Dalam situs resminya, Everton menyatakan baha pembatalan ini berdasarkan ketidakbisaan panitia memberi jaminan berjalannya turnamen ini, terutama setelah keluarnya Galatasaray dari turnamen ini (Following a number of recently uncovered issues, concerned Club officials asked the tournament organisers for assurances about the competition, especially following the withdrawal of Galatasaray.).
2. Masih dalam artikel yang sama, Everton menyatakan bahwa klub pengganti Galatasaray, yaitu Nacional dari Liga Uruguay juga tidak bisa dipastkan untuk hadir, sehingga tidak ada jaminan dan struktur pasti dari turnamen ini. (Initially, it was indicated that Nacional from Uruguay would replace the Turkish Champions but the identity of the participating clubs and the subsequent structure of the competition remained unconfirmed.)
sumber: http://www.evertonfc.com/news/archive/2012/07/24/java-cup-withdrawal
3. Kesimpulannya, perjalanan Everton ke Indonesia yang jauh, mahal, dan beresiko tinggi, tidak sepadan dengan apa yang akan Everton dapatkan di Indonesia.
Dari tiga poin di atas, saya bisa ambil kesimpulan kalau Everton tidak bisa datang ke sini karena alasan yang sederhana, karena kita adalah orang yang hidup di dalam naungan sepak bola Indonesia. Apa saja yang ada di sepak bola Indonesia ? Salah satunya, dan yang paling rusak, serusak-rusakna adalah, KETIDAKPASTIAN JADWAL. Musim ini, di Italia, ada beberapa pertandingan yang ditunda, pertandingan tersebut ditunda karena bencana alam, banjir yang menimpa kota Genoa di Italia. Sedangkan di Indonesia, pertandingan Persiwa vs Persib ditunda KARENA TIDAK ADA IZIN DARI POLISI. Nah, ini, INILAH yang saya sebut dengan cerminan sepak bola Indonesia. Banyak carut marut dan ketidakjelasan. Perlu diingat, yang diundang ke sini adalah klub PROFESIONAL dari INGGRIS. FYI, orang Eropa itu memegang teguh apa yang namanya PROFESIONALITAS. Mereka bukan orang-orang yang bisa menerima istilah 'gimana besok', mereka butuh jadwal yang jelas, dengan rundown yang baik. Contoh sederhana tentang profesionalitas orang Eropa, ketika kalian berkunjung ke Eropa dengan ditemani oleh local guide di sana (orang sana tentunya). Ketika ia berbicara dan kalian melakukan kegiatan lain, kalian bakalan dibentak ! karena itu memang tugas mereka, membuat kalian mengerti tentang apa yang kalian kunjungi. Begitulah kurang lebih gambaran betapa profesionalnya orang Eropa.
Sedikit lagi analisis saya, nampaknya kedatangan Everton ke sini pun dilatari dengan keingingan Everton untuk menghadapi sang juara Turki, Galatasaray. Mungkin dengan mengikuti mini-tournament di negara 'kecil' yang berani membayar mahal, akan jauh lebih murah daripada mendatangkan Galatasaray ke Goodison Park. Sehingga ketika Galatasaray batal, mereka pun kehilangan nafsu untuk bertanding. Ini wajar, tim sebagus Everton jauh-jauh datang ke negara 'kecil' hanya demi bertandingan dengan tim U-22 negara tersebut ? hemmh, lucu.
Well, begitulah sedikit curhat saya tentang kegagalan Everton untuk mendarat di Indonesia. Mungkin suatu saat, kita bisa benar-benar menonton Everton bermain di Indonesia, dengan kekuatan penuh, menghadapi lawan yang seimbang, atau yaah.. menghadapi lawan dengan status yang sama :)
sekian dari saya, salam COYB !
Isi dari email ini, dituangkan kembali di blog Bima sendiri, dan juga di Retweet oleh @indoevertonian, silahkan disimak di
http://bimasimastodon.wordpress.com/2012/07/25/java-cup-cerminan-wajah-sepak-bola-indonesia/
Mungkin pembahasan ini sudah basi, karena kita sudah berusaha "Move on" dari permasalahan Java Cup ini, tetapi kesuksesan dan kedatangan Valencia ke Indonesia setelah kegagalan Java Cup ini telah sedikitnya menggelitik beberapa dari kami, untuk membuka mata Indonesia apa yang namanya profesionalitas kerja, cukup buktinya, bandingkan lah hasil kerja dari panitia Java cup dengan panitia kedatangan Valencia!.
Isi dari email ini, dituangkan kembali di blog Bima sendiri, dan juga di Retweet oleh @indoevertonian, silahkan disimak di
http://bimasimastodon.wordpress.com/2012/07/25/java-cup-cerminan-wajah-sepak-bola-indonesia/
Mungkin pembahasan ini sudah basi, karena kita sudah berusaha "Move on" dari permasalahan Java Cup ini, tetapi kesuksesan dan kedatangan Valencia ke Indonesia setelah kegagalan Java Cup ini telah sedikitnya menggelitik beberapa dari kami, untuk membuka mata Indonesia apa yang namanya profesionalitas kerja, cukup buktinya, bandingkan lah hasil kerja dari panitia Java cup dengan panitia kedatangan Valencia!.
Semuanya telah berakhir, hanya hikmah yang bisa kita dapatkan, harapan kita untuk panitia, berkaca dan memperbaiki diri, dan sadar diri akan kemampuan, tidak usah berkelit kemana-mana, hadapi dengan jantan atas kesalahan yang terjadi, dan kalau memang sudah mampu bekerja secara professional untuk menyelenggarakan event intenasional berikutnya, lakukanlah ! Indonesia akan selalu mendukung anda.
Selamat untuk fans Valencia di Indonesia yang telah mampu bertemu dengan klub tercinta mereka.
We absolutely Envy to you
selamat ber galau ria evertonians :)
@anatama
No comments:
Post a Comment