Solo Lo Mejor
Martinez Effect
Sejak penunjukan Roberto Martinez sebagai manajer baru Everton banyak sekali perubahan yang dilakukan olehnya di dalam klub, taktik bermain yang mengandalkan sepakbola menyerang ala spanyol yang diperagakan oleh Martinez sangat kontras dengan apa yang ditampilkan oleh David Moyes dengan taktik sepakbola negatif dan pragmatis musim musim sebelumnya.
Hal ini dapat dilihat dari hasil pertandingan Everton dari 7 pertandingan yang sudah dijalani, sempat unbeaten selama 6 pekan sebelum akhirnya pekan lalu takluk oleh Manchester City. hanya 2 pertandingan yang berakhir tanpa gol alias clean sheet yaitu ketika melawan West Brom dan Cardiff, sisanya berakhir dengan terciptanya gol, dalam kondisi unggul, imbang, tertinggal skor pun Martinez tidak akan memasukkan pemain pengganti yang bertipe pemain defensif untuk mempertahankan skor, ia bahkan tetap mengandalkan pemain bertipe menyerang!
Namun, hal ini bukannya tanpa kekurangan, dengan strategi menyerang yang diterapkan Martinez membuat lini pertahanan menjadi hal yang di nomor duakan, sejauh ini total sudah 9 gol bersarang di gawang Everton, bukan hal yang bagus untuk klub yang beberapa musim lalu menyandang predikat sebagai “tim diluar Big Four yang paling sedikit jumlah kebobolan”.
Terlihat juga beberapa kali barisan pertahanan kita jadi sering membuat blunder atau sering telat turun ke daerah pertahanan karna keasyikan menyerang, ingat pertandingan melawan Newcastle United? Dimana kita unggul 3-0 dibabak pertama dan mereka hampir membalikkan keadaan dibabak kedua, pertandingan melawan Westham, dimana kita sempat 2 kali tertinggal, sebelum akhirnya 2 freekick Baines dan sundulan Lukaku membalikkan skor, atau ingatkah pertandingan terakhir melawan Manchester City? Dimana sisi sayap kita menjadi titik lemah. 2 bek sayap kita yang sangat eksplosif, Seamus Coleman dan Leighton Baines sangat gemar maju membantu penyerangan, sehingga terkadang telat turun membantu pertahanan.
Young Blue Blood
Hal lain yang menarik perhatian adalah Martinez benar benar mempercayai pemain muda Everton, hal yang tak pernah kita jumpai selama 11 tahun David Moyes di Goodison Park adalah melihat pemain muda hasil didikan Finch Farm menjadi starter regular dalam suatu pertandingan, fenomena terbaru ada dalam diri Ross Barkley dan John Stones, mereka telah membuktikan bahwa pemain muda pun pantas masuk skuad tim inti dan bermain di level yang lebih tinggi, Barkley bahkan sudah mencetak 2 gol !
Sangat sulit melihat para Wonderkid Finch Farm bersinar di era Moyes, karna jarangnya kesempatan yang diberikan untuk bermain di suatu pertandingan, kita sempat berharap pada para wonderkid sebelumnya : Wayne Rooney, Anichebe, Baxter, Vellios, Shane Duffy namun nyatanya mereka hanya menjadi benchwarmer dan on loan atau yang lebih tragis, bahkan harus sampai dijual ke klub lain. Martinez tentunya akan belajar dari kesalahan Moyes.
Hal ini dapat dilihat dari hasil pertandingan Everton dari 7 pertandingan yang sudah dijalani, sempat unbeaten selama 6 pekan sebelum akhirnya pekan lalu takluk oleh Manchester City. hanya 2 pertandingan yang berakhir tanpa gol alias clean sheet yaitu ketika melawan West Brom dan Cardiff, sisanya berakhir dengan terciptanya gol, dalam kondisi unggul, imbang, tertinggal skor pun Martinez tidak akan memasukkan pemain pengganti yang bertipe pemain defensif untuk mempertahankan skor, ia bahkan tetap mengandalkan pemain bertipe menyerang!
Namun, hal ini bukannya tanpa kekurangan, dengan strategi menyerang yang diterapkan Martinez membuat lini pertahanan menjadi hal yang di nomor duakan, sejauh ini total sudah 9 gol bersarang di gawang Everton, bukan hal yang bagus untuk klub yang beberapa musim lalu menyandang predikat sebagai “tim diluar Big Four yang paling sedikit jumlah kebobolan”.
Terlihat juga beberapa kali barisan pertahanan kita jadi sering membuat blunder atau sering telat turun ke daerah pertahanan karna keasyikan menyerang, ingat pertandingan melawan Newcastle United? Dimana kita unggul 3-0 dibabak pertama dan mereka hampir membalikkan keadaan dibabak kedua, pertandingan melawan Westham, dimana kita sempat 2 kali tertinggal, sebelum akhirnya 2 freekick Baines dan sundulan Lukaku membalikkan skor, atau ingatkah pertandingan terakhir melawan Manchester City? Dimana sisi sayap kita menjadi titik lemah. 2 bek sayap kita yang sangat eksplosif, Seamus Coleman dan Leighton Baines sangat gemar maju membantu penyerangan, sehingga terkadang telat turun membantu pertahanan.
Young Blue Blood
Barkely & John Stones |
Hal lain yang menarik perhatian adalah Martinez benar benar mempercayai pemain muda Everton, hal yang tak pernah kita jumpai selama 11 tahun David Moyes di Goodison Park adalah melihat pemain muda hasil didikan Finch Farm menjadi starter regular dalam suatu pertandingan, fenomena terbaru ada dalam diri Ross Barkley dan John Stones, mereka telah membuktikan bahwa pemain muda pun pantas masuk skuad tim inti dan bermain di level yang lebih tinggi, Barkley bahkan sudah mencetak 2 gol !
Sangat sulit melihat para Wonderkid Finch Farm bersinar di era Moyes, karna jarangnya kesempatan yang diberikan untuk bermain di suatu pertandingan, kita sempat berharap pada para wonderkid sebelumnya : Wayne Rooney, Anichebe, Baxter, Vellios, Shane Duffy namun nyatanya mereka hanya menjadi benchwarmer dan on loan atau yang lebih tragis, bahkan harus sampai dijual ke klub lain. Martinez tentunya akan belajar dari kesalahan Moyes.
Ketergantungan Terhadap Gareth Barry Dan Romelu Lukaku
2 dari 3 perekrutan brilian Martinez dalam deadline bursa Transfer beberapa waktu lalu sangat berkontribusi besar sejauh ini, Lukaku yang digaet Everton dari Chelsea dalam status on loan sudah mencetak 4 gol dalam 3 pertandingan, ini merupakan solusi jawaban atas kurangnya produktifitas gol para striker Everton yang lain.
Jangan lupakan juga peran Gareth Barry yang sangat krusial, bermain cemerlang saat menang melawan Chelsea, Westham dan Newcastle, kekalahan melawan Manchester City menjadi bukti Everton butuh sosok Barry di sentral lapangan sepeninggal Fellaini, terlihat sekali lini tengah kita kalah total, kalah jumlah possession, dan kurangnya suplai bola antara lini belakang ke lini depan karna absen-nya Gareth Barry dan belum fit-nya Darron Gibson pasca cedera.
Tentu dengan adanya jeda pertandingan internasional Martinez dapat berbenah untuk mengarungi musim yang masih panjang kedepan, mari berharap performa Everton semakin stabil.
Nil Satis Nisi Optimum | Solo Lo Mejor | Nothing But The Best
Penulis :
Muhammad Rezza Tantowi
(IndoEvertonian Jakarta)
No comments:
Post a Comment