Translate

Tuesday, 2 September 2014

Review Match Game Week 3 : Don’t Look Back In Anger

Don’t Look Back In Anger
3 pertandingan sudah dijalani Everton di musim 2014/2015 ini, hasil yang bisa dibilang belum memuaskan, 2 kali hasil seri serta 1 kali kekalahan, sehingga Everton sampai tulisan ini dibuat berada di posisi 17 klasemen Premier League, tepat diatas 3 posisi zona degradasi mengoleksi 2 poin dengan catatan memasukkan 7 gol dan kebobolan 10 gol, sungguh bukan start yang bagus untuk tim yang musim lalu sangat superior dalam bertahan dan menyerang, Goodison Park dalam 2 kesempatan pun belum mampu memberi kemenangan perdana bagi sang empunya stadion, bahkan hasil terakhir pun bisa dibilang berakhir anti-klimaks, kalah oleh Chelsea dengan skor 3-6, lalu apa yang terjadi? apa yang salah?



Selebrasi Gol Mirallas

Start yang mengecewakan ini sebenarnya sudah saya duga sejak pre-season yang lalu, dari 5 tim yang dihadapi pada pre-season lalu tak ada satu pun kemenangan yang di raih, memang, pertandingan pre-season adalah soal mengembalikan stamina dan kebugaran setelah libur kompetisi dan perhelatan Piala Dunia 2014 di Brazil, namun setidaknya kemenangan pada pre-season juga penting untuk menimbulkan kepercayaan diri para pemain menyongsong musim baru.

Duel Coleman & Hazard
Sempat muncul kekhawatiran ketika para pemain pinjaman yang sangat berkontribusi besar musim lalu kembali ke klub masing masing, skuad yang sangat ramping untuk menjalani musim kompetisi domestik dan ditambah Everton akan kembali berlaga di kompetisi Uefa Europa League setelah terakhir kali berpartisipasi musim 2009-2010, namun satu per satu ke khawatiran itu perlahan hilang setelah Gareth Barry dan Romelu Lukaku memutuskan bergabung kembali ke Everton dalam status pemain tetap,nama terakhir bahkan harus ditebus seharga 28 juta poundsterling memecahkan rekor transfer pemain termahal, hanya mungkin Gerard Deulofeu yang gagal didapatkan kembali.

Apakah Roberto Martinez sudah cukup puas? Belum, sang manager masih mendatangkan beberapa pemain baru, talenta muda asal Bosnia, Muhamed Besic sukses didapatkan, pemain yang pada Piala Dunia lalu sukses menyita perhatian setelah “mematikan pergerakan” Lionel Messi ini merupakan tambahan kekuatan di lini tengah, Roberto sadar padatnya jadwal kompetisi domestik dan Eropa diperlukan kedalaman skuad yang mumpuni, agar rotasi pemain berjalan baik, tak cukup sampai disitu sebelum bursa transfer ditutup Everton memboyong 2 pemain Chelsea, Christian Atsu dalam status pinjaman dan yang fenomenal striker flamboyan Samuel Eto’o.
Gol Debut Eto'o
 
Pemain masuk di Transfer Window musim ini
Semua Evertonian mungkin awalnya merasa sangat optimis setelah beberapa perekrutan tersebut sektor tengah dan depan yang awalnya menjadi kekhawatiran sudah tercover sangat baik, namun apa yang tidak di sangka sangka adalah justru sektor pertahanan kita menjadi sorotan dan kekhawatiran dalam 3 pertandingan awal, 10 gol yang bersarang di gawang Everton membuktikan bahwa inilah titik lemah kita, lawan lawan mampu meredam eksploitasi 2 full back eksplosif kita, sehingga meninggalkan celah di pertahanan, begitu pula dengan 2 centre back kita, bagaimana pada pertandingan melawan Chelsea melakukan kesalahan sangat fatal
Sudah saatnya kita jangan terlalu terlena dengan kesuksesan musim lalu, Premier League adalah kompetisi paling ketat dan kompetitif, para tim lain sudah memperkuat persiapan, jadi tidak ada istilah lawan yang mudah atau kompetisi yang enteng tiap musimnya di Premier League, kita harus secepatnya berbenah.




“ bitter twisted and proud, upwards and onwards blues !!!”
by ..
Muhammad Rezza Tantowi

1 comment: