Translate

Tuesday 22 October 2013

One Club One Love One Tony Hibbert



One Club, One Love, One Tony Hibbert                  

Tulisan ini saya buat ketika saya menyaksikan pertandingan liga Italia beberapa waktu lalu antara AS Roma dan Napoli, disitu saya melihat sosok Francesco Totti, pemain yang hanya membela satu klub lalu timbul di pikiran saya untuk membuat sebuah tulisan tentang seorang legenda juga yang berada di Everton. yap, dialah Tony Hibbert.

Apa yang dicari pemain sepakbola di era modern saat ini? saat godaan uang yang berlimpah datang dan hasrat meraih prestasi yang sangat tinggi, rasanya menjadi sebuah legenda di satu klub menjadi hal yang sangat sulit untuk kita lihat saat ini dan di masa depan, tanyakan hal itu kepada Tony Hibbert apa yang dia cari selama ini, maka ia akan berkata bahwa mega transfer, Ballon D’or ataupun Golden Boot hanyalah seremoni tahunan yang bahkan tidak ada di benak pikiran Hibbert.

Hibbo pada laga Testimonialnya

Hibbert tahu pasti bahwa ada hal lain yang lebih dibutuhkan seorang pemain sepakbola untuk dapat diingat, dikenang dan dicintai selama selamanya oleh para fans, bukan dari jumlah transfer ataupun jumlah gol yang ia buat tetapi rasa loyalitas dan kecintaan seorang pemain terhadap klub yang ia bela itu merupakan hal yang lebih dari segalanya bahkan tak ternilai harganya, bagi Hibbert yang dia lakukan adalah memberikan 100% penampilan terbaiknya untuk Everton

Tony Hibbert adalah contoh sejati seorang legenda, lahir dan besar di Huyton, Liverpool dan sudah menjadi Evertonian sejak kecil, maka menjadi pemain Everton tentu adalah impiannya, dan ketika impiannya terwujud menjadi bagian dari tim akademi Everton yang memenangi FA youth cup tahun 1998, Hibbert percaya bahwa dia telah berada di “Rumah” idamannya, karir di Everton pun tidak selalu mulus, beberapa kali cedera menghantam, bahkan pernah mengalami sakit Hernia, namun Hibbert tidak patah semangat, semangat dan kesabaran yang ia tunjukkan berbuah hasil termasuk ketika mendapat perhargaan sebagai “bek kanan terbaik dengan rating penampilan tertinggi” pada musim 2004-2005 kepada pemain yang awalnya berposisi sebagai gelandang ini.

Di usia yang sudah memasuki 32 tahun, sulit melihat Hibbert menjadi pilihan utama Roberto Martinez di posisi bek kanan. Namun 259 jumlah total penampilan Hibbert adalah bukti shahih bahwa untuk mendapatkan jumlah penampilan sebanyak itu di klub sehebat Everton tidaklah mudah, butuh kerja keras, pengorbanan dan kesabaran, semangat itulah yang akan Hibbert tularkan kepada Seamus Coleman, Ross Barkley, John Stones , Matthew Kennedy. Para pemain muda kita harus meneladani sikap Hibbert di lapangan hijau, sulit pula rasanya melihat Hibbert pindah dari “Rumah” idamannya yaitu Goodison Park.

Tony Hibbert memang belum meraih gelar yang Evertonian selama ini harapkan, Hibbert memang tidak sefenomenal Dixie Dean atau sehebat Graeme Sharp, namun Hibbert punya satu hal yang membuat ia pantas disebut legenda : LOYALITAS !

Solo Lo Mejor | Nil Satis Nisi Optimum | Nothing But The Best





Penulis :
Muhammad Rezza Tantowi
(IndoEvertonian Jakarta)


1 comment: